BERITA ACARA KEGIATAN 2D1N WONDERFUL MANGROVE SARI
Telah diadakan kegiatan perjalanan wisata ke Kota Brebes atau lebih tepatnya ke Desa Wisata Mangrove Sari pada tanggal 16 hingga 17 November 2019. Panitia yang berasal dari Prodi Hospitality and Tourism Management dengan peminatan MICE angkatan 2016 telah memberangkatkan 16 peserta yang berasal dari keluarga UNIKA Atma Jaya maupun peserta dari luar UNIKA Atma Jaya. Perjalanan ini dilakukan dengan menggunakan bis dimana waktu tempuh dari Jakarta hingga Brebes memakan waktu sekitar enam jam. Selama kegiatan berlangsung, peserta diajak untuk mengetahui berbagai hal termasuk atraksi wisata dan kerajinan khas Desa Wisata Mangrove sari, hingga menginap di rumah warga yang sudah dijadikan homestay.
Selain bersenang – senang, acara ini memiliki beberapa tujuan yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para peserta. Pertama, perjalanan ini dapat menjadi wadah untuk menambah wawasan para peserta. Misalnya wawasan berupa konsep desa wisata yang dikelola oleh masyarakat lokal atau wawasan mengenai kerajinan yang menjadi ciri khas desa yang mungkin baru pertama kali diketahui seperti Bandeng Cabut Duri. Adapun wawasan lainnya dapat berupa informasi mengenai pentingnya Hutan Bakau untuk menjaga lingkungan dari abrasi. Dimana tujuan kedua dari kegiatan ini, diharapkan setelah peserta mengetahui pentingnya hutan untuk kelangsungan hidup manusia maka peserta dapat menumbuhkan rasa kepedulian untuk menjaga alam.
Mulainya kegiatan ditandai dengan berangkatnya bis dari UNIKA Atma Jaya kampus BSD pada pukul 07.00. Dimana peserta kegiatan sampai di Desa Wisata Mangrove Sari sekitar pukul 13.00. Setelah makan siang dan kata sambutan oleh panitia maupun Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), peserta langsung diajak menuju Sanggar Perak untuk melihat proses membatik yang menggunakan pewarna alami dari bakau. Setelah itu, peserta diajak untuk melihat kerajinan khas desa lainnya yaitu proses pembuatan garam rebus. Dimana garam tersebut dihasilkan dari proses perebusan air laut hingga mengkristal. Setelah peserta mengetahui proses pembuatan garam rebus dan membeli hasil dari pengrajin lokal, acara dilanjutkan di Sekolah Alam untuk menikmati atraksi wisata berikutnya yaitu Bandeng Cabut Duri. Dimana peserta diajak untuk mencabut seluruh duri yang ada pada Ikan Bandeng. Pencabutan duri dimaksudkan untuk menambah nilai jual dari ikan tersebut, lalu proses ini menjadi ciri khas Desa Wisata Mangrove Sari. Masih di Sekolah Alam, peserta diajak untuk mengetahui proses pembuatan Kepiting Soka. Dimana kaki kepiting dipotong agar ketika dipanen kepiting tidak memiliki cangkang yang keras dan tanpa mencopot cangkang, kepiting langsung dapat dikonsumsi. Acara hari pertama ditutup dengan menonton film dokumenter mengenai terciptanya Dewi Mangrove Sari sambil menikmati Bandeng bakar yang durinya sudah dicabuti oleh peserta.
Acara hari kedua dimulai dengan mengunjungi tambak Bapak Rusjan yang merupakan Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Dewi Mangrove Sari. Adapun tujuan mengunjungi tambak ini untuk mengetahui proses pembibitan Bandeng atau yang disebut dengan Nener Bandeng. Atraksi ini dilakukan untuk mengganti atraksi Panen Ikan Bandeng karena kegiatan tersebut tidak tersedia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan ke Pulau Pasir dimana dilakukan kegiatan simbolis melestarikan alam dengan cara melepas bibit Bandeng ke laut lepas dan dilanjutkan dengan waktu bebas. Setelah waktu bebas di Pulau Pasir, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi atraksi wisata Mangrove Tracking untuk menikmati Hutan Bakau serta melakukan pengabdian berupa menanam Bakau di pinggir sungai yang belum ditanami Bakau. Setelah itu, peserta kembali ke homestay untuk melakukan persiapan kembali ke Jakarta. Dimana setelah makan siang, peserta diajak ke Toko Oleh – Oleh YES untuk membeli oleh – oleh khas Brebes seperti telur asin, bawang, dan lain sebagainya. Kemudian acara ditutup dengan perjalanan pulang ke Jakarta dengan pemberhentian di UNIKA Atma Jaya kampus Semanggi dan UNIKA Atma Jaya kampus BSD. (by Stella Tania, HTM 2016)