Banana Brow & Trial Banana Muffin

Pada hari Kamis tanggal 10 Juni 2021 lalu, Mahasiswa Tourism Department melakukan kegiatan membuat produk makanan ringan Banana Brow. Makanan tersebut akan dijual secara online bagi mahasiswa peminatan Akomodasi dan Katering sebagai tugas pengganti magang atau proyek magang. Kegiatan ini merupakan PO batch tiga di bulan Juni 2021. Kegiatan ini dilakukan oleh Anastasia, Naomy, dan Nadine yang diawasi oleh Shiao Fang selaku penanggung jawab atas laboratorium (laboran).  

Banana Brow merupakan salah satu snack yang diproduksi dan dijual di Le Café. Brownies pisang ini dibuat dengan menggunakan tepung pisang organik sebagai bahan utamanya. Tepung pisang akan dicampur dengan dark chocolate serta espresso dengan perpaduan rasa rum sehingga menambah cita rasa manis dan pahit dalam snack tersebut. Penjualan Banana Brow per porsi sebesar Rp 8.000/pcs dan biaya kirim ditanggung oleh pembeli. Produk Banana Brow kali ini terdapat perubahan bahan yaitu mengganti espresso dengan menggunkan kopi hitam instan Nescafe. Dengan ada nya perubahan ini mahasiswi telah memastikan rasa produk yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan rasa hasil dari resep asli.

Banana Brow diproduksi sebanyak pesanan dari permintaan konsumen yaitu sebanyak 36 pcs pesanan. Oleh karena itu, mahasiswi menggunakan  4½ resep dalam proses produksinya. Dari lima resep tersebut hasil yang didapatkan adalah sebanyak 36 pcs brownie. Setelah membuat selama kurang lebih tiga jam dari persiapan hingga proses pembungkusan, akhirnya Banana Brow pun siap di antar kepada konsumen.

Selain membuat pesanan Banana Brow mahasiswi juga melakukan trial snack baru yang akan dijual di minggu berikutnya. Makanan ringan tersebut yaitu Banana Muffin. Banana Muffin merupakan muffin pisang yang salah satu bahan utamanya menggunakan buah pisang asli, bisa menggunakan pisang ambon atau pisang sunpride. Untuk Banana Muffin ini mahasiswi menggunakan pisang ambon matang. Oleh karena itu, walaupun Banana Brow dan Banana Muffin sama-sama memiliki rasa pisang namun bahan yang digunakan untuk mendapatkan rasa pisangnya berbeda, dimana Banana Brow menggunakan tepung pisang organik sedangkan Banana Muffin menggunakan buah pisang ambon. Trial ini juga dilakukan untuk menyeimbangkan rasa dari tiap bahan dan memastikan takaran maupun suhu dalam proses pembuatan sesuai, sehingga rasa maupun bentuk keseluruhan yang dihasilkan enak dan dapat dinikmati oleh pembeli. Tidak lupa juga selama proses produksi mahasiswi tetap mengikuti dan mentaati peraturan kesehatan dan kebersihan yang berlaku di Laboratorium demi menjaga kualitas makanan agar aman dikonsumsi oleh pembeli. 

(Naomy F, 2017)