Sebagai bagian dari pelatihan Asisten Laboratorium, pada tangga; 25 April 2022 hingga 27 April 2022 diadakan uji coba beberapa resep produk untuk pengembangan produk di laboratorium Prodi Pariwisata. Uji resep dilaksanakan di laboratorium Culinary Art Studio, Gedung Annex Kampus BSD Unika Atma Jaya. Kegiatan ini seluruhnya dikerjakan bersama oleh Asisten Laboratorium dari mahasiswa Prodi Pariwisata angkatan 2019. yaitu Chris Sella, Katie Loewel, dan Karyn Sunjoyo serta asisten laboratorium dari angkatan 2021 yang terdiri dari Angela Alvina Adifranentyas, Anggelina Arini Yopa, Tri Awalia Rejekiati, dan Juan Sebastian Wijaya. Kegiatan seluruhnya berlangsung di bawah pengawasan Ibu Liem Shiao Fang, S.Par selaku laboran.
Kegiatan dimulai pukul delapan pagi. Bahan-bahan yang sudah tercatat dalam resep sebelumnya ditata dan didata satu per satu. Tidak lupa disiapkan timbangan untuk menakar bahan dengan akurat sesuai panduan. Kebersihan dan keselamatan kerja menjadi prioritas dengan menaati protokol yang berlaku di laboratorium.
Masing-masing angkatan menempati sisi berlawanan pada station, sehingga resep dapat lebih cepat dikerjakan. Roti bluder menjadi resep yang lebih dahulu dikerjakan. Dimulai dengan membuat adonan roti hingga mencapai tingkat kalis yang diinginkan, membentuknya, serta menumis isian berupa daging ayam cincang dan bawang bombay. Isian harus dalam jumlah yang pas, tidak terlampau sedikit maupun terlampau banyak, agar dapat ditutup sempurna sebelum dipanggang.
Sembari menyiapkan panggangan, isian custard untuk bluder kismis turut dibuat dengan mencampurkan kismis, bubuk kayu manis, tepung, dan susu cair. Adonan dipanggang dalam suhu sekitar 180 derajat Celsius dan akhirnya matang merata. Sebagian besar berhasil, baik bluder ayam, kismis, maupun keju. Hanya saja ada beberapa yang sebelumnya kurang tertutup rata dan agak meluber saat dipanggang. Olesan kuning telur juga berpengaruh pada warna roti bagian atas, apakah terlalu pucat atau malah terlalu gelap. Pemanggangan usai pukul 17.30 dan dilanjutkan sesi bersih-bersih hingga azan Maghrib.
Hari kedua dilanjutkan dengan pembuatan danish dan roti milo. Almond trez danish dibuat lebih awal dengan mencampurkan tepung, telur, dan gula hingga kalis. Adonan yang dirasa masih terlampau lembek dapat direvisi dengan menambahkan lebih banyak tepung. Isian danish almond menggunakan tepung almond yang sudah disiapkan sebelumnya.
Almond dalam jumlah yang cukup banyak digunakan sebagai taburan. Danish yang dihasilkan berbentuk memanjang dan dinikmati dengan dipotong-potong. Angkatan 2021 selanjutnya mengerjakan roti milo, sementara seluruh danish diselesaikan angkatan 2019, terutama dalam hal membentuk adonan. Tepat pada jam makan siang, ketiga jenis danish, yakni almond, stroberi, dan kismis telah rampung dipanggang dan siap disajikan. Danish yang tersisa dibagi rata untuk dinikmati bersama. Danish almond menjadi kesukaan dan bahkan rebutan.
Setelah diuleni, adonan roti milo direst terlebih dahulu hingga mengembang, dibagi-bagi, direst kembali, baru dimasukkan ke dalam oven yang telah dipanaskan. Dari luar, roti terlihat menjanjikan dengan ukuran yang cukup besar. Pasta milo di dalamnya terbilang terlalu manis dan teksturnya cenderung padat mengental. Tekstur rotinya sendiri padat dan mengenyangkan.
Terdapat satu lagi resep roti dengan milo, yakni roti bomb layer milo. Sesuai namanya, adonan dibuat dengan lapisan-lapisan. Proses pembuatannya tergolong lebih rumit dari sebelumnya, mengingat adonan perlu digulung, dilipat, dan dipipihkan beberapa kali. Alhasil, setelah dibuat berlapis, adonan sedikit “dirusak” untuk diberi isian milo. Berbeda dari resep-resep sebelumnya, adonan dimatangkan melalui proses penggorengan hingga warnanya kecoklatan. Saat dicoba digoreng, adonan cukup cepat berubah warna. Namun, saat dibuka, adonan dalam belum matang sempurna dan masih terasa tepung. Agak membingungkan saat harus mematangkan isian dengan bagian luar yang terancam hangus. Roti layer milo disajikan di atas piring dengan taburan icing sugar.
Kegiatan di hari ketiga diakhiri dengan memilah bahan-bahan yang sudah tidak terpakai atau bahkan kedaluarsa. Juga, seluruh area lantai dipel, station dilap, peralatan dicuci bersih dan dikeringkan, serta berkas-berkas administrasi turut dirapikan. Bersih-bersih berakhir di sore hari menjelang malam, sama seperti hari-hari sebelumnya. Kegiatan selama 3 hari berjalan dengan baik dan dilaksanakan evaluasi di akhir pekerjaan untuk membahas apa yang sudah baik dan perlu ditingkatkan dalam kegiatan berikutnya. Resep-resep juga banyak direvisi, mengingat apa yang tertulis di atas kertas beberapa kali kurang sesuai bila diterapkan langsung. sehingga perlu beberapa penyesuaian guna menghasilkan produk yang baik. (Juan 2021)